Beberapa Band Indie Di Indonesia
Danger Ranger Band
asal bandung
Bandung,(4/02) Ini dia salah satu the next rising stars band indie Indonesia. Danger Ranger salah satu band powerpop asal kota Bandung ini siap menggebrak para pencinta musik indie yang ada di Indonesia bahkan Dunia. Band yang terdiri Ranger Aldy - Dancing Bass/Vocals, Ranger Iink - Sweet Vocals/Guitar/Keys, Ranger Wahdan - Melting Guitar , Ranger Fajar - Glamorous Sticksman/Vocals , Dangerous Additional :
Ranger Salt - Keys, Ranger Derisky - Lap-op, melesat lewat 1st single mereka yang berjudul what a horrible date. DR mereka menilai kalo music pop itu ga mesti cupu dengan nama-nama yang pasaran, "nama boleh rada sangar tapi mudah di inget hahaha, yang penting enjoy daaah" ujar fajar.
Dalam penyajian musiknya, DR selalu menggunakan lirik berbahasa inggris dalam setiap lagu-lagunya. Ketika gw nanya sama Fajar sang tukang gebug drum, dia sih dengan enteng ngejawab "mungkin biar pas sama susunan musik nya , dan emang kalo nyanyi suka keluar pake bahasa inggris dan biar tambah garaaang hehehehe".
Di Indonesia sekarang sedang ramai sekali di perbincangkan masalah penggunaan lirik bahasa inggris di band indie Indonesia. Dengan santai DR menjawab " mungkin musik kan sifat nya universal , jadi kalo kita enjoy degan lirik inggris , ya kita pasti pake lirik inggris , tp dgn brada di indonesia aja kita udah bersyukur banget , karen mereka pada support hehehhe".
LAST CHILD BAND PROFIL
Last Child berdiri pada tahun 2006. Band asal Jakarta ini beraliran musik Power Pop / Punk Pop. Personelnya ada 4 yaitu Virgoun (guitar/vocal), Dhimaz (bass/vocal), Yodi (guitar), Ary Cever (Drums).
Band ini sudah memiliki 2 album. Album pertamanya, Grow Up, dibuat oleh label lokal di Jakarta yaitu Crazy Monkey. Album keduanya berjudul Everythink we are Everythink dibuat di perusahaan rekaman Fake Record, Jakarta.
DOWNLOAD LAGU LAST CHILDKLIKdisini
NIGHT TO REMEMBER BAND PROFIL
Night To Remember adalah band yang lahir pada tanggal 11 Maret 2007 di sebuah kota kecil yang gak ada di peta (mungkin) yang disebut Jember
Dengan semangat kreativitas dan totalitas mereka bergerilya dan mencoba menerapkan konsep "total indie" dalam movement mereka dari 2007.
Terkadang ide untuk nama band bisa datang begitu saja. Suatu malam saat sedang berkumpul, Dema (vokal), ArbillSan (gitar), Kandar (gitar), Waski (bas) dan Kiki (dram) mendengar suara-suara aneh yang menakutkan. Malam itu selalu terbenam dalam ingatan mereka dan lantas menjadi inspirasikan untuk nama band mereka, Night To Remember (NTR). Kini, NTR berhasil menjuarai “LA Lights Start Up 2009” dan bersiap meluncurkan album perdananya yang diproduseri oleh Piyu, gitaris Padi.
NTR diawali oleh inisiatif sang gitaris, ArbillSan, yang kemudian mengajak Dema untuk membuat lagu-lagu ciptaan sendiri. Untuk melengkapi formasi, keduanya lantas mengajak Kandar, Waski dan Kiki bergabung. “Awalnya band ini cuma side project, masing-masing sudah punya band. Tetapi band yang jalan malah yang ini,” ungkap ArbillSan mengenang masa awal karir NTR.
Setelah resmi terbentuk pada 11 Maret 2009, band asal Jember, Jawa Timur yang semua personelnya selalu mengenakan celana pendek di setiap penampilannya sebagai ciri khas ini giat mengikuti festival musik. Sebagai band daerah, mereka punya cita-cita yang tinggi, ingin dikenal lebih luas dan salah satu caranya adalah dengan mengikuti festival musik. “Selain itu kami juga promo lewat situs Myspace,” ungkap ArbillSan menambahkan.
Hasilnya, mereka berhasil menjuarai “LA Lights Start Up 2009” dan mendapatkan kesempatan untuk merilis album di bawah naungan E-Motion Entertainment. Selama kurang lebih tiga bulan di Jakarta, band beraliran power pop ini menggarap materi di album perdana mereka. Piyu berperan sebagai produser yang mengarahkan mereka untuk mencapai hasil yang maksimal. Konon tadinya ada 15 lagu yang mereka persiapkan, yang lantas disari menjadi delapan lagu. Piyu kemudian meminta mereka untuk membuat tambahan beberapa lagu baru.
DOWNLOAD LAGU BIGHT TO REMEMBER
Lagunya Download
SWEET AS REVENGE BAND PROFIL
Band Members :
- Dinand (Vocals)
- Qzoot (Guitar)
- Mamie (Guitar)
- Febri (Bass)
- Nanda (Drum)
- Nishade (Keyboard)
Sweet as Revenge secara resmi berdiri di Jakarta pada awal November 2003. Dimulai dari pertemuan Max, Qzoot (gitar) dan Febri (bass) di sebuah distro di Jakarta.
Berawal dari obrolan mengenai interest yang sama pada genre post-hardcore, kemudian berlanjut dengan keinginan untuk membuat sebuah band yang memainkan musik post-hardcore itu sendiri. Waktu berjalan, dan berdirilah Sweet as Revenge.
Nama yang unik, karena semua personil awal di band ini pernah merasakan pengalaman pahit dengan band-band mereka yang terdahulu. Dan menjadikan Sweet as Revenge sebagai ajang pembuktian. Bahwa mereka akan bisa menjadi lebih baik.
Berawal dari hanya berlatih di studio, kemudian mereka memutuskan untuk merekam demo mereka yang pertama. Lagu pertama mereka berjudul "Broken Lines and Empty Smile". Bermodalkan satu lagu sendiri serta beberapa lagu cover, Sweet as Revenge mulai merambah panggung-panggung di berbagai acara komunitas di Jakarta.
Tampil dengan hanya ditonton segelintir orang sebagai Band pembuka, atau tampil paling akhir sebagai band penutup telah mereka rasakan. Hal itu tidak membuat mereka patah semangat, tapi dianggap sebagai pengalaman yang akan memperkuat mereka sebagai sebuah band. Lagu "Broken Lines and Empty Smile" akhirnya menarik minat dE Records.
Lagu tersebut direkam ulang untuk disertakan dalam kompilasi "Anthems of Tomorrow" (dE Records, 2004). Sebuah album kompilasi yang berisi band-band bergenre post-hardcore dan sejenisnya. Lagu "Broken Lines and Empty Smile" juga sempat merajai chart MTV Cutting Edge selama beberapa minggu.
Sebuah prestasi yang membanggakan untuk sebuah band yang masih berumur sangat muda. Hal ini juga yang mengangkat nama mereka ke permukaan dan mulai dikenal oleh publik.
Seiring dengan berjalannya waktu, serta perbedaan visi, misi dan kepentingan dari masing-masing personil, mengakibatkan beberapa kali pergantian personil serta perubahan musikalitas Sweet as Revenge secara keseluruhan.
Setelah melewati proses rekaman yang panjang, hasil karya mereka dapat didengar pada sebuah mini album berjudul "Birth of Expectations" (Self Released, 2008) yang dirilis pada 5 Januari 2008. Sebuah mini album berisi 6 lagu yang merefleksikan pahit dan manisnya kehidupan mereka. Baik sebagai band ataupun sebagai individu masing-masing personil.
Rilisnya mini album "Birth of Expectations" mendapat respon yang cukup baik. Acara Release Party mini album itu sendiri dihadiri oleh sekitar 700 orang penonton. Jumlah yang cukup fantastis. Singel mereka yang berjudul "Potret Kehampaan" juga sering terdengar di radio.
Selepas rilisnya mini album "Birth of Expectations", Sweet as Revenge semakin aktif bergerilya dari panggung ke panggung dan mulai merambah media. Mulai dari panggung acara komunitas, pensi SMA, acara kampus, live performance, promo dan interview di radio, semua dilibas habis.
Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menambah jam terbang saja, tetapi juga sebagai usaha untuk menjangkau pendengar baru, mereka yang sama sekali tidak mengenal Sweet as Revenge. Terbukti cara ini cukup ampuh, banyak yang akhirnya jatuh hati kepada band ini setelah mereka mendengar dan menyaksikan langsung penampilan Sweet as Revenge.
Sebagai salah satu band generasi awal dari booming genre post-hardcore di tanah air, Sweet as Revenge berusaha untuk terus konsisten dan tidak terbawa arus trend musik yang sangat cepat berganti.
Sampai saat ini, formasi terakhir Sweet as Revenge adalah: Dinand (vokal), Qzoot (gitar), Mamie (gitar), Febri (bass), Nissa (keyboard), dan Nanda (drum). Perjalanan dari panggung ke panggung, konflik demi konflik serta pengalaman hidup dari masing-masing personil telah memperkaya pengalaman Sweet as Revenge sebagai sebuah band.
Hal ini membuat mereka berusaha untuk lebih solid dan konsisten dalam berkarya. Sweet as Revenge akan terus mempertahankan eksistensinya serta melahirkan karya-karya yang dapat menghibur penggemar musik dimanapun mereka berada.
EP pertama Sweet as Revenge ini merangkum perjalanan mereka selama kurang lebih empat tahun semenjak band ini terbentuk. Sentuhan musik yang ditawarkan dalam debut EP ini terasa lebih matang. Musik keras dengan sentuhan pop dikemas dengan baik dan terkonsep. Line up tersolid mereka saat ini adalah Ferdinand [vocal], Dian [gitar/vocal], Rachmat Fidaus [gitar], Febri Haryanto [bass/vocal] dan Ananda Fitria [drum].
“Birth of Expecation” mewakili kejujuran dan semangat mereka dalam bermusik. EP yang berisi enam buah lagu ini, hampir keseluruhan bercerita mengenai pengalaman personal yang kemudian dibalut dengan catchy, sehingga menghasilkan nada-nada yang bisa mengkomandokan mulut untuk ber-sing along.
Influence bermusik yang berbeda-beda dari setiap personil nampaknya bukan halangan untuk mereka terus berkarya. Dan “Birth of Expectation” adalah mini album yang menjadi langkah awal untuk menegaskan keberadaan Sweet as Revenge kepada para penikmat musik tanah air.
Track by track of “Birth of Expectation” EP:
1. Langkah
2. Between Logic and Sense
3. Potret Kehampaan
4. My Sweet Lullaby
5. I’m Fading Away
6. Serenade
DOWNLOAD LAGU SWEET AS REVENGEKLIK disini
killing me inside band profil
Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan '08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.
"Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak," kata Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms.
Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.
Formasi terbaru Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".
DOWNLOAD LAGU KILLMSKLIK disini
MONKEY TO MILLIONAIRE BAND PROFIL
Monkey to Millionaire dibentuk pada tahun 2004. Berawal dari Sekolah Menengah Pertama, personil band yang terdiri dari Wisnu (Vocal, Guitar), Manos (Guitar), Agan (Bass) dan Emir menamakan band mereka
Sembilan tahun kemudian, mereka mulai serius dengan bandnya dan mengganti nama Lucca menjadi Monkey to Millionaire yang mengandung arti from nothing to something. Dasar musik band yang mereka usung adalah rock alternative era 90-an. Walapun musiknya banyak dipengaruhi oleh musik Nirvana, Weezer, Sleeper dan Ash, mereka menolak dikatakan meniru musik-musik tersebut ketika menciptakan lagu, yang mereka lakukan adalah menulis lirik, memainkan dan mengatur musiknya. Hasilnya? Dapat didengar di album kompilasi LA Lights Indiefest 2007 yang baru saja diluncurkan pertengahan Maret 2008 ini.
PARCELL BAND PROFIL
Nama Samarinda kembali berkumandang ketika salah satu Group Band berasal dari kota itu( Parcel Band ), menjadi juara favorit pada ajang Gudang Garam Rock Competition ( GGRC ) yang dilaksanakan di Jakarta (17/6/07), beberapa waktu lalu.
Bila ditanya tentang dibalik kesuksesan mereka meraih juara favorit pada ajang festival musik terbaik ditanah air ini, nama salah satu kelompok suporter terbesar di Kalimantan timur Pusamania patut dikedepankan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi,?.mungkin bila menilik secara logika hal tersebut sangat tidak masuk akal, karena Pusamania sendiri tidak ada hubungannya dengan musik atau Penjurian.
Satu hal mungkin yang patut diketahui ialah, Mayoritas seluruh Personel daripada Parcel Band merupakan anggota Pusamania dan menjadi salah satu Group Musik yang turut menyumbangkan keahliannya pada Album Kompilasi Pusamania. Hal yang mungkin bisa menjadi referensi menjawab pertanyaan diatas tersebut. Inilah salah satu komitmen dari pada Pusamania, yakni memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Samarinda, khusunya mereka yang tergabung pada Pusamania.
Sebelum mereka ( Parcel Band ) bertanding dibabak final di Jakarta beberapa waktu lalu, mereka didaulat menjadi bintang tamu dan sekaligus meminta dukungan kepada seluruh anggota Pusamania pada acara program bidang entertainment Pusamania ( Pusamania On The Air di Radio Paras FM, setiap hari kamis pukul 20.00 Wite),tampak hadir pula mengisi acara tersebut, 2 orang perwakilan dari Pusamania Saudara Gusti Faisal ( Sekjen Pusamania ) bersama Saudara Fajrian Nur (SA// Pusamania) ketika itu, mereka menghimbau kepada seluruh masyarakat Samarinda khususnya para anggota Pusamania untuk dapat memberikan dukungannya kepada Parcel Band ketika bertanding diajang babak final GGRC dijakarta.
Pada kesempatan malam ini, perkenankanlah Saya Mewakili Presiden Pusamania dan secara pribadi pula, menghimbau kepada seluruh anggota Pusamania dimana saja dikota ini, agar dapat memberikan dukungan penuhnya kepada saudara – saudara kita (Parcel Band) yang akan bertanding pada ajang final GGRC, dengan cara mengirimkan SMS, atau sepatah kata berupa Doa Restu seluruh anggota Pusamania untuk Parcel Band agar ketika bertanding nanti di Jakarta dapat meraih hasil maksimal”,. Begitulah himbauan yang disampaikan 2 orang perwakilan Pusamania (Saudara Gusti Faisal dan Fajrian) ketika disela acara On Air di Paras beberapa waktu lalu.
Alhasil, lewat satu perjuangan yang sangat berat, dan dengan penampilan yang sangat maksimal ketika bertanding,serta dukungan penuh dan Doa Restu dari seluruh anggota Pusamania, & atas Izin AllAH SWT, akhirnya Parcel Band mampu menduduki posisi teratas pada polling group band favorit dan keluar sebagai juara favorit pada ajang Gudang Garam Rock Festival di Jakarta (17/6/07),beberapa waktu lalu.
Suatu pencapaian yang sangat baik bagi mereka ( Parcel Band ) dan suatu kebanggan tersendiri bagi Pusamania atas keberhasilan mereka, karena secara tidak langsung anggota Pusamania yang tergabung di Parcel Band juga mampu berprestasi ditingkat nasional.
Hal tersebut telah membuktikan dan salah satu bukti bahwa Pusamania sudah siap dan mampu bersaing di kancah nasional, dan Pusamania patut diperhitungkan.!
Kami Keluarga Besar PUSAMANIA mengucapkan selamat kepada PARCEL BAND atas keberhasilannya menjadi Juara Favorit pada Gudang Garam Rock Competition di Jakarta (17/6/07), dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Masyarakat Samarinda khususnya seluruh anggota Pusamania atas dukungan dan Doa Restunya kepada Parcel Band”.
SCARED OF BUMS BAND PROFIL
Dinamika berliku yang mewarnai perjalanan mereka mulai dari pergantian nama band (awalnya bernama Society Threat), pergantian personel (Elel, Dekwan dan Astika sempat berkiprah di grup ini), hingga perluasan genre (dari Melodic Core ke Metal Melodic Core); justru membuat Scared of Bums menjadi makin dewasa dan lebih tahan banting dalam menghadapi liatnya kompetisi musik Indonesia. Pelan tapi pasti, band yang mengambil nama dari salah satu album NOFX ini, sejak berdiri Mei 2003 hingga kini termasuk sukses berbicara di skala musik Bali (pula Nusantara, walau belum signifkan)
. Undangan tampil buat kuartet yang “tidak ingin hidup seperti gembel yang takut pada realita pahit kehidupan” (perluasan makna dari “Scared of Bums”) tercatat amat laris. Bisa dibilang di tiap acara “besar” (utamanya musik Rock) di Bali nama Scared of Bums pasti termasuk di dalamnya. Terbitnya album debut bertajuk sama dengan nama band, “Scared of Bums”, tambah mendongkrak popularitas mereka. Para fans akhirnya bisa bernyanyi bersama saat konser.
Berita paling baru menyebutkan bahwa Scared of Bums mendapat kehormatan masuk sebagai salah satu band pengisi album kompilasi LA Lights Indiefest 2007 yang dijadwalkan rilis pada awal/pertengahan 2008. Oleh majalah Trax serta salah satu jurnalis senior Rolling Stone, Scared of Bums, puja-puji ramai ditebarkan setelah menonton penampilan mereka di panggung.
CCCC BAND PROFIL
C.C.C.C
Commit. Compile. Condemn. Counteract
"Tahukah perubahan apa yang paling dahsyat di muka bumi ini? Ia adalah perubahan diri sendiri. Revolusi pribadi..." begitulah
petikan kalimat yang tercantum pada sampul rekaman CCCC. Band asal Malang jebolan 10 finalis Gudang Garam Rock
Competition yang biasa disebut C4 [si-fo;r] ini memang mengambil tema perubahan atau revolusi di hampir setiap liriknya. Album
ini adalah materi musik yang sudah terpendam sekian lama dan akhirnya mereka lepas secara independen ke pasaran. Total ada
tigabelas karya lagu yang berpijak dari dasar musik rap-rock dan nu-metal. Mereka pun cukup cerdik memasukkan slide pop,
new-wave hingga blues ke dalam beberapa parts. Setiap lini bermain padu dan percaya diri. Ada riff gitar yang keras dan scratching
ala Tom Morello ketika di RATM. Bassist yang dikaruniai jari-jari yang bisa menari. Ketukan drum yang santai namun tetap
membuai. Plus celoteh vokalis yang bisa bernyanyi sekaligus rapping dengan apik. Sekarang saatnya empat orang dengan
kemampuan yang tepat dan skillful itu untuk unjuk gigi. Mulai dari Freedom, Extrimis, dan Bagai Bom yang membebaskan Norman
dkk dari wacana band rock biasa yang standard dan stereotip. Ada = Tiada berbicara tentang eksistensi manusia mengalun kelam
dengan dilatari vokal perempuan. Air Mata mengalun sabar dengan lirik empati sosial yang cukup menenangkan. Mirip balada
akustik yang ditumpangi scratch dari sang DJ bersenar enam. Protes terkeras ada pada singel Revolusi dan Anti Sinetron. Dua track
ini melempar molotov yang membakar dan penuh amarah. Finale sepertinya didedikasikan buat mendiang Freddy Mercury dan
Queen, sebab lagu ini dibuat opera-rock yang panjang ala Bohemian Rhapsody. Lengkap dengan denting piano, koor vokal, dan gaya
melodi Brian May. Suatu tribut yang digarap cukup serius. Sebuah album protes memang tidak semestinya berisi hujatan atau
marah-marah melulu. Dan CCCC cukup tahu itu. Sebab mereka juga memberikan opini yang alternatif dan konstruktif. CD ini
berbonus buklet panduan revolusi yang menyajikan wacana CCCC serta profil tokoh yang mereka anggap revolusioner seperti Tan
Malaka, Hamka, Soe Hok Gie, dan Munir. Sebuah rekaman yang mencerahkan dengan quote akhir yang penting, "...Kesalahan
terbesar kita adalah bahwa kita menginginkan perubahan pemerintahan, perubahan sistem, dan perubahan nasib. Tapi kita
melupakan perubahan yang terpenting; perubahan diri sendiri."